Keraton Kasepuhan di Cirebon adalah destinasi yang cocok dikunjungi
akhir pekan panjang kali ini. Museum Keraton Kasepuhan tidak hanya punya
ukiran Kamasutra, tapi juga lukisan Prabu Siliwangi yang konon matanya
bisa melirik. Penasaran?
Salah satu koleksi museum di Keraton Kasepuhan adalah lukisan Prabu Siliwangi, leluhur para raja di Cirebon. Dengan embel-embel sebagai 'lukisan hidup' yang diberikan oleh para pemandu wisata, ada sedikit aura mistik dari lukisan karya seniman Jawa Barat itu.
Menurut para pemandu, ada 3 misteri dari lukisan karya seniman bernama Riho ini. Pertama, mata Prabu Siliwangi bisa mengikuti pergerakan pengunjung saat bergeser dari sisi kiri ke kanan lukisan atau sebaliknya.
Keanehan kedua adalah posisi kaki dan sandalnya, yang juga bisa berubah posisi mengikuti pergerakan pengunjung yang melihatnya. Terakhir, adalah ekspresi Prabu Siliwangi yang terkesan garang jika dilihat dari depan tetapi tampak ramah dilihat dari samping.
Para pemandu juga membumbui keanehan tersebut dengan kisah-kisah spiritual yang melatarbelakangi pembuatan lukisan yang dibuat tahun 2004 tersebut. Dikisahkan, lukisan ini dibuat hanya berdasarkan mimpi sang seniman karena tidak ada literatur yang menggambarkan secara detil penampakan wajah Prabu Siliwangi yang sebenarnya.
Dipadu dengan kisah-kisah tentang Prabu Siliwangi yang selalu beraroma mistik, lukisan ini pun menjadi semakin misterius. Banyak cerita yang juga dikuatkan lagi oleh para pemandu, yang mengisahkan Prabu Siliwangi tidak pernah meninggal melainkan hilang secara gaib alias moksa.
Banyak pengunjung yang penasaran dengan keanehan 'lukisan hidup' ini, lalu bolak-balik pindah posisi di depan lukisan. Bahkan tidak sedikit yang rela jongkok dan miring-miring untuk membuktikan bahwa mata dan kakinya benar-benar bergerak mengikuti pergerakan pengunjung. Sebenarnya apa yang membuat lukisan ini 'hidup'?
Sebelum mengunjungi Keraton Kasepuhan, detikTravel sempat berbincang dengan Retno Widi Astoeti, seniman cirebon yang mengelola sebuah galeri seni Brana di Jl Kartini, Cirebon. Dari seniman yang akrab disapa Nino ini, terungkap rahasia di balik pergerakan mata dan kaki sang prabu dalam lukisan tersebut.
"Itu teknis saja. Lukisan itu kalau digambarkan dengan mata memandang lurus ke depan, maka dilihat dari posisi manapun akan terkesan seperti mengikuti orang yang melihatnya," kata Nino yang memiliki koleksi replika lukisan beraroma mistis tersebut.
Sedikitnya ada 2 replika lukisan Prabu Siliwangi di galeri Nino, masing-masing dengan sedikit modifikasi untuk memperkuat karakter dan memberi kesan lain. Namun keduanya memiliki kesamaan seperti lukisan aslinya, yakni menggambarkan Prabu Siliwangi dengan mata memandang ke depan dan bisa 'bergerak' mengikuti posisi pengunjung yang melihatnya dari berbagai posisi.
Nino menambahkan, banyak kearifan lokal masyarakat Cirebon yang aslinya memiliki nilai-nilai luhur secara filosofis tetapi menjadi berbau mistik karena dibumbui cerita-cerita tertentu. Bumbu-bumbu cerita seperti itu membuat Cirebon lekat dengan hal-hal mistik, jauh dari nilai-nilai sesungguhnya.
"Saat saya memasang lukisan ini (replika lukisan Prabu Siliwangi), banyak yang mengatakan nanti akan begini-begitu. Peruntungannya jelek dan sebagainya," tambah Nino.
sumber: detik trafel
Salah satu koleksi museum di Keraton Kasepuhan adalah lukisan Prabu Siliwangi, leluhur para raja di Cirebon. Dengan embel-embel sebagai 'lukisan hidup' yang diberikan oleh para pemandu wisata, ada sedikit aura mistik dari lukisan karya seniman Jawa Barat itu.
Menurut para pemandu, ada 3 misteri dari lukisan karya seniman bernama Riho ini. Pertama, mata Prabu Siliwangi bisa mengikuti pergerakan pengunjung saat bergeser dari sisi kiri ke kanan lukisan atau sebaliknya.
Keanehan kedua adalah posisi kaki dan sandalnya, yang juga bisa berubah posisi mengikuti pergerakan pengunjung yang melihatnya. Terakhir, adalah ekspresi Prabu Siliwangi yang terkesan garang jika dilihat dari depan tetapi tampak ramah dilihat dari samping.
Para pemandu juga membumbui keanehan tersebut dengan kisah-kisah spiritual yang melatarbelakangi pembuatan lukisan yang dibuat tahun 2004 tersebut. Dikisahkan, lukisan ini dibuat hanya berdasarkan mimpi sang seniman karena tidak ada literatur yang menggambarkan secara detil penampakan wajah Prabu Siliwangi yang sebenarnya.
Dipadu dengan kisah-kisah tentang Prabu Siliwangi yang selalu beraroma mistik, lukisan ini pun menjadi semakin misterius. Banyak cerita yang juga dikuatkan lagi oleh para pemandu, yang mengisahkan Prabu Siliwangi tidak pernah meninggal melainkan hilang secara gaib alias moksa.
Banyak pengunjung yang penasaran dengan keanehan 'lukisan hidup' ini, lalu bolak-balik pindah posisi di depan lukisan. Bahkan tidak sedikit yang rela jongkok dan miring-miring untuk membuktikan bahwa mata dan kakinya benar-benar bergerak mengikuti pergerakan pengunjung. Sebenarnya apa yang membuat lukisan ini 'hidup'?
Sebelum mengunjungi Keraton Kasepuhan, detikTravel sempat berbincang dengan Retno Widi Astoeti, seniman cirebon yang mengelola sebuah galeri seni Brana di Jl Kartini, Cirebon. Dari seniman yang akrab disapa Nino ini, terungkap rahasia di balik pergerakan mata dan kaki sang prabu dalam lukisan tersebut.
"Itu teknis saja. Lukisan itu kalau digambarkan dengan mata memandang lurus ke depan, maka dilihat dari posisi manapun akan terkesan seperti mengikuti orang yang melihatnya," kata Nino yang memiliki koleksi replika lukisan beraroma mistis tersebut.
Sedikitnya ada 2 replika lukisan Prabu Siliwangi di galeri Nino, masing-masing dengan sedikit modifikasi untuk memperkuat karakter dan memberi kesan lain. Namun keduanya memiliki kesamaan seperti lukisan aslinya, yakni menggambarkan Prabu Siliwangi dengan mata memandang ke depan dan bisa 'bergerak' mengikuti posisi pengunjung yang melihatnya dari berbagai posisi.
Nino menambahkan, banyak kearifan lokal masyarakat Cirebon yang aslinya memiliki nilai-nilai luhur secara filosofis tetapi menjadi berbau mistik karena dibumbui cerita-cerita tertentu. Bumbu-bumbu cerita seperti itu membuat Cirebon lekat dengan hal-hal mistik, jauh dari nilai-nilai sesungguhnya.
"Saat saya memasang lukisan ini (replika lukisan Prabu Siliwangi), banyak yang mengatakan nanti akan begini-begitu. Peruntungannya jelek dan sebagainya," tambah Nino.
sumber: detik trafel
No comments:
Post a Comment
Anda punya pendapat, silahkan berkomentar