Friday, March 21, 2014

Guru Dibuat Bingung, Satu Kelas Berisi Sepuluh Pasangan Kembar



 Seorang guru di Wuhan, China, dibuat bingung, karena dari 22 murid di kelas, 20 di antaranya adalah kembar.

Dilansir Orange.co.uk, Sabtu 1 Maret 2014, guru bernama Xu Fei, 28 tahun, mengaku kesulitan mengenali anak murid di kelasnya, karena sembilan dari 10 pasangan kembar itu adalah kembar identik yang mirip satu sama lain.

"Sulit bagi saya mengenali, sehingga banyak kekeliruan di kelas. Apalagi semua memakai seragam," ujar Xu.

Tancap 3 Paku di Kepala, Pria Ini Bertahan Hidup



 eorang pria secara ajaib selamat setelah memalu dengan tiga paku berukuran 10 centimeter (cm) ke kepalanya sendiri.

Sinar-X memperlihatkan bahwa paku telah dipalu melalui tengkorak kepalanya dan menembus otaknya, tapi dia dilaporkan pulih setelah operasi. Demikian melansir Metro, Senin (17/3/2014).

Thursday, March 6, 2014

1.000 Mobil Mewah Dibiarkan 'Mati' Berkarat di Hutan Lebat



Pemandangan tak biasa tersaji di hutan daerah Bastnas, sebuah kota pertambangan di Swedia Selatan. Ya, di tempat ini Anda bakal melihat sebuah 'kuburan' 1000 mobil klasik dari tahun 1950.

Wanita Ini Tidak Pernah Makan Selama 25 Tahun



Seorang wanita asal India belum pernah makan sejak ia lahir. Manju Dharra, hanya meminum susu, teh, air, dan buttermilk selama 25 tahun. Wanita yang tinggal di sebuah kota kecil bernama Sonipat, India, ini menderita kondisi langka yang disebut dengan Achalasia.

Sekawanan Monyet di Bali Curi Kamera untuk Selfie




Sekawanan monyet liar mencuri sebuah kamera GoPro untuk selfie di hutan dari seorang pengunjung yang mengunjungi Pura Uluwatu di Bali, Indonesia.

“Saat itu saya sedang memberi buah-buahan kepada sekelompok monyet dan memiliki ide untuk memotret mereka. Tiba-tiba, banyak monyet yang mulai mendekati dan dalam hitungan detik kamera saya dirampok oleh monyet kecil,” ujar seorang pengunjung yang tidak ingin diketahui identitasnya ini, seperti dikutip Metro, Kamis (27/2/2014).

”Setelah beberapa menit panik, seorang wanita yang bekerja di Pura Uluwatu membuat 'kesepakatan' dengan sekelompok monyet liar itu untuk menukar kamera saya dengan beberapa buah,” tambahnya.

Meskipun banyak kehilangan baterai, pengunjung tersebut mendapatkan beberapa gambar yang mengagumkan dan tak terduga. Pasalnya monyet yang mengambil kameranya itu melakukan selfie di hutan bersama kawanan monyet lainnya.

Hamil, Perempuan Ini Nekat Lari Maraton



Seorang perempuan hamil asal China, ikut berlari maraton di Beijing Olympic Park, empat minggu sebelum dia melahirkan. Aksi wanita hamil ini sontak menarik perhatian beberapa media lokal.

Pelari amatir, Xu Yunyan, ikut ambil bagian dalam kompetisi di Beijing Olympic Park. Yunyan mengharapkan bayinya akan lahir pada awal Maret dan dia percaya berlari dapat memudahkan proses melahirkan.

“Saya sangat suka berlari dan saya tidak memiliki alasan untuk saya berhenti hanya karena saya hamil,” kata Yunyan, seperti dikutip dari Mirror, Sabtu (1/3/2014).

“Saya berlari-lari kecil saja dan tidak memaksakan diri. Hal ini saya lakukan karena menurut dokter saya berolahraga adalah cara terbaik untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat saat lahir nanti,” jelas perempuan berusia 28 tahun ini.

Aksi Yunyan ini sangat terinspirasi oleh Paula Radcliffe MBE yang berlari dua kali sehari selama lima bulan pertama kehamilannya pada 2006 silam.

US Department of Health and Human Services mengatakan bahwa perempuan yang memiliki hobi lari dapat terus berolahraga selama masa kehamilan


Ular di Australia Telan Buaya Utuh-utuh



Sama-sama hewan reptil berbahaya, bagaimana jika ular raksasa dan buaya saling beradu? Seperti yang terjadi di Australia ini, seekor ular raksasa berhasil mengalahkan seekor buaya dan bahkan ular tersebut menelan si buaya utuh-utuh!

Pemandangan langka ini menarik perhatian sekaligus mengejutkan orang yang menyaksikannya secara langsung. Salah satunya Travis Corlis yang melihat langsung peristiwa langka di dekat kota tambang Danau Moondarra, Queensland ini.

Menurut Corlis, terlihat seekor ular yang diyakini jenis piton dengan panjang 3 meter dan terlihat berukuran besar. Sedangkan si buaya yang dililit si ular dengn kuat juga diketahui berukuran panjang sekitar 3 meter.

"Kedua hewan tersebut bergulat di dalam air. Pergulatannya terus berlangsung. Kami hanya berdiri di dekatnya, melihat dengan penuh kekaguman," jelas Corlis seperti dilansir AFP, Senin (3/3/2014).

Corlis menuturkan, beberapa jam pergulatan tersebut terjadi, hingga sang ular berhasil menarik sang buaya hingga ke tepi danau dan kemudian melepaskannya. Pada saat itu, menurut Corlis, sang buaya sudah mati.

"Sekitar 10 menit kemudian, buaya tersebut hilang," sebut Corlis merujuk pada buaya yang ditelan oleh sang ular.

"Kami berpikir bahwa ular tersebut menggigitnya lebih banyak dari yang bisa ditelannya. Tapi ular itu bisa melakukannya. Ular itu benar-benar menelan sang buaya," terang istri Corlis, Tiffany yang juga ikut menyaksikan peristiwa langka tersebut.

"Ketika Anda melihat ular itu, Anda bisa melihat punggung, kaki dan semua bagian tubuh buaya di dalam perut ular," imbuhnya.

Lebih lanjut Corlis mengaku dirinya sering melihat ular dan buaya ada di kawasan yang sama. Namun jarang terlihat kedua hewan reptil ini saling bertarung satu sama lain dengan sengit.



Keju Berusia 3.600 Tahun Ditemukan di China, Diduga untuk Bekal di Akhirat

 

Para peneliti menemukan gumpalan keju pada leher dan dada mumi di China. Gumpalan keju itu berusia sama dengan si mumi yakni 3.600 tahun. Apakah ini keju tertua?

Seperti dilansir NBC News, Sabtu (1/3/2014) para arkeolog China mengumpulkan sampel gumpalan berwarna kuning dari 10 makam mumi pada sungai kecil di barat laut Gurun Taklamakan. Ahli kimia Jerman kemudian menetapkan gumpalan kuning tersebut sebagai keju kefir.

Beragam spekulasi pun muncul mulai dari keju tersebut sebagai sebuah persembahan hingga bekal untuk kehidupan di akhirat. Spekulasi tersebut muncul karena memang mumi di Taklamakan dikenal sebagai representasi non Asia yang misterius.

Di Zaman Perunggu (2100 SM) terdapat sebuah bangsa yang berjalan melintasi China. Bangsa inilah yang kemudian menjadi mumi di Gurun Taklamakan.

Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa keju-keju tersebut dibawa oleh bangsa misterius itu ke China dari Eropa. Kesimpulan ini didasari oleh penemuan sebelumnya yaitu residu lemak susu sebagai bahan pembuatan keju berumur 7.500 tahun di Polandia