Arkeolog Inggris, baru-baru ini menemukan otak manusia yang diawetkan
dengan sangat baik. Otak tersebut sudah berusia lebih dari 2.600 tahun
dan hebatnya otak tersebut masih dalam kondisi segar.
Peneliti menemukan otak tersebut di dalam tengkorak yang dipenggal dan diperkirakan usianya sudah 2.684 tahun. Temuan otak tersebut adalah yang tertua di Eropa atau Asia. Karena kondisinya yang masih segar, otak tersebut bahkan dianggap akan menjadi otak awetan terbaik di dunia.
Temuan ini sangat mengejutkan karena meskipun ditempatkan di fasilitas pendingin di kamar mayat, otak cenderung dengan cepat mencair. Otak ini memiliki konsistensi seperti tahu dan tak ada satu pun bau khas yang biasanya tercium dari mayat.
Meskipun sulit untuk memastikan penyebab kematian setelah bertahun-tahun, tapi kerusakan pada tulang leher membuat peneliti percaya bahwa si pemilik otak meninggal karena digantung dan kemudian kepalanya dipenggal.
Menariknya, cara kerja tubuh yang sudah mati melawan proses pengawetan otak. Pemisahan kepala dari seluruh tubuhnya akan membuka peluang untuk infeksi langsung oleh bakteri.
Tapi karena otak telah mengalami pengawetan dalam lubang berair bebas oksigen, baik dengan sengaja ditempatkan atau tak sengaja terjatuh, menyebabkan otak tetap dalam kondisi segar.
Bagian tubuh lain dalam lingkungan yang sama mungkin tidak begitu terawat dengan baik, namun karena sifat unik dari otak, membuatnya tetap segar.
Sayangnya, meskipun penampilan otak tetap segar, sel-sel dan jaringan telah lama mati.
Otak tersebut diduga milik seorang pria berusia sekitar 30-an tahun. Tengkorak beserta otaknya tersebut ditemukan di Heslington, Yorkshire, sebuah desa pinggiran kota di bagian timur laut Inggris.
Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Archeological Science, seperti dilansir MedicalDaily, Sabtu (25/8/2012)
Peneliti menemukan otak tersebut di dalam tengkorak yang dipenggal dan diperkirakan usianya sudah 2.684 tahun. Temuan otak tersebut adalah yang tertua di Eropa atau Asia. Karena kondisinya yang masih segar, otak tersebut bahkan dianggap akan menjadi otak awetan terbaik di dunia.
Temuan ini sangat mengejutkan karena meskipun ditempatkan di fasilitas pendingin di kamar mayat, otak cenderung dengan cepat mencair. Otak ini memiliki konsistensi seperti tahu dan tak ada satu pun bau khas yang biasanya tercium dari mayat.
Meskipun sulit untuk memastikan penyebab kematian setelah bertahun-tahun, tapi kerusakan pada tulang leher membuat peneliti percaya bahwa si pemilik otak meninggal karena digantung dan kemudian kepalanya dipenggal.
Menariknya, cara kerja tubuh yang sudah mati melawan proses pengawetan otak. Pemisahan kepala dari seluruh tubuhnya akan membuka peluang untuk infeksi langsung oleh bakteri.
Tapi karena otak telah mengalami pengawetan dalam lubang berair bebas oksigen, baik dengan sengaja ditempatkan atau tak sengaja terjatuh, menyebabkan otak tetap dalam kondisi segar.
Bagian tubuh lain dalam lingkungan yang sama mungkin tidak begitu terawat dengan baik, namun karena sifat unik dari otak, membuatnya tetap segar.
Sayangnya, meskipun penampilan otak tetap segar, sel-sel dan jaringan telah lama mati.
Otak tersebut diduga milik seorang pria berusia sekitar 30-an tahun. Tengkorak beserta otaknya tersebut ditemukan di Heslington, Yorkshire, sebuah desa pinggiran kota di bagian timur laut Inggris.
Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Archeological Science, seperti dilansir MedicalDaily, Sabtu (25/8/2012)
No comments:
Post a Comment
Anda punya pendapat, silahkan berkomentar